Jumat, 11 September 2015

Asal - Usul Suku Nias (Kenal lebih dekat)

Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di pulau nias. Dalam bahasa aslinya, orang nias menamakan diri mereka "ono niha" (ono = Anak / Keturunan; niha = Manusia) dan pulau nias sebagai "tanö niha" (tanö = Tanah). Masyarakat nias secara umum hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat nias disebut fondrakö. yaitu hukum yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian.

Masyarakat nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang. Kasta : Suku Nias mengenal sistem kasta (12 tingkatan Kasta). Dimana tingkatan kasta yang tertinggi adalah "Balugu". Untuk mencapai tingkatan ini seseorang harus mampu melakukan pesta besar dengan mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan ekor ternak babi selama berhari-hari.

Asal - usul suku nias menurut salah satu mitos berasal dari sebuah pohon kehidupan. Pohon ini disebut "sigaru tora`a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama "tetehöli ana'a". Mitos tersebut menceritakan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao. Raja ini memiliki sembilan orang Putra. dan karena memperebutkan Takhta Sirao ke-sembilan putra ini di asingkan dari Tetehöli Ana'a dan dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.

Berdasarkan penelitian  Arkeologi yang telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999. Menemukan bahwa sudah ada manusia di Pulau Nias sejak 12.000 tahun silam, yang bermigrasi dari daratan Asia ke Pulau Nias pada masa paleolitik, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau kata Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Puslitbang Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta. Pada masa itu hanya budaya Hoabinh, Vietnam yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias, sehingga diduga kalau asal usul Suku Nias berasal dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini menjadi negara yang disebut Vietnam. Akan tetapi penemuan ini mulai terbantahkan, setelah penelitian genetika terbaru yang dilakukan oleh Mannis van Oven, menemukan bahwa masyarakat nias, Sumatera Utara, berasal dari rumpun bangsa Austronesia. Nenek moyang orang nias diperkirakan datang dari Taiwan melalui jalur Filipina 4.000-5.000 tahun lalu.

Mannis van Oven yang mahasiswa doktoral dari Department of Forensic Molecular Biology, Erasmus MC-University Medical Center Rotterdam, memaparkan hasil temuannya di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta, Senin (15/4/2013). Dalam penelitian yang telah berlangsung sekitar 10 tahun ini, Oven dan anggota timnya meneliti 440 contoh darah warga di 11 desa di Pulau Nias. ”Dari semua populasi yang kami teliti, kromosom-Y dan mitokondria-DNA orang Nias sangat mirip dengan masyarakat Taiwan dan Filipina,” katanya.

Kromosom-Y adalah pembawa sifat laki-laki. Manusia laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan perempuan XX. Mitokondria-DNA (mtDNA) diwariskan dari kromosom ibu. Penelitian ini juga menemukan, dalam genetika orang Nias saat ini tidak ada lagi jejak dari masyarakat Nias kuno yang sisa peninggalannya ditemukan di Goa Togi Ndrawa, Nias Tengah. Penelitian arkeologi terhadap alat-alat batu yang ditemukan menunjukkan, manusia yang menempati goa tersebut berasal dari masa 12.000 tahun lalu. ”Keragaman genetika masyarakat Nias sangat rendah dibandingkan dengan populasi masyarakat lain, khususnya dari kromosom-Y. Hal ini mengindikasikan pernah terjadinya bottleneck (kemacetan) populasi dalam sejarah masa lalu Nias,” katanya. Studi ini juga menemukan, masyarakat Nias tidak memiliki kaitan genetik dengan masyarakat di Kepulauan Andaman-Nikobar di Samudra Hindia yang secara geografis bertetangga.

Menanggapi temuan itu, arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Sony Wibisono mengatakan, teori tentang asal usul masyarakat Nusantara dari Taiwan sebenarnya sudah lama disampaikan, misalnya oleh Peter Bellwood (2000). Teori Bellwood didasarkan pada kesamaan bentuk gerabah. ”Masalahnya, apakah migrasi itu bersifat searah dari Taiwan ke Nusantara, termasuk ke Nias, atau sebaliknya juga terjadi?” katanya. Sony mempertanyakan bagaimana migrasi Austronesia dari Taiwan ke Nias itu terjadi. Herawati Sudoyo, Deputi Direktur Lembaga Eijkman yang juga menjadi pembicara, mengatakan, migrasi Austronesia ke Nusantara masih menjadi teka-teki. ”Logikanya, dari Filipina mereka ke Kalimantan dan Sulawesi. Tetapi, sampai saat ini data genetika dari Kalimantan dan Sulawesi masih minim. Masih ada missing link,” katanya.

digali dari : https:id.wikipedia.org
(Orang yang bijaksana adalah mereka yang mengetahui sejarah dan asal-usulnya)