Jumat, 31 Januari 2014

Wajah Pulau Nias


Pulau Nias atau dalam bahasa niasnya sering disebut tanӧ niha merupakan salah satu pulau kecil dari beberapa pulau yang terbentang disebelah barat pulau Sumatera. Pulau ini memiliki luas wilayah ±5.625 km² dengan jumlah penduduk berkisar 700 ribu hingga 850 ribu jiwa (kalau tidak salah). Memiliki panorama alam yang mempesona, asri dengan pantai yang terbentang luas, dibubuhi berbagai keunikan budaya, sehingga tidak heran jika pulau ini masuk kedalam salah satu daftar destinasi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Namun, demikian keindahan alam tersebut ternyata hanyalah keindahan semata, keindahan ini tidak sejalan dengan indahnya kondisi perekonomiannya. Kondisi perekonomian daerah ini cukup memprihatinkan, bahkan jika dibanding dengan daerah lainnya di Sumatera Utara, daerah ini tergolongkan sebagai daerah yang paling terbelakang (lihat jumlah presentase penduduk miskin daerah di Sumut 2011-2013).
Hasil pertanian belum sepenuhnya dapat diandalkan, mengingat lingkup pasar (permintaan dan penawaran) yang relatif masih kecil, diperparah dengan rendahnya tingkat dan mutu pendidikan/pengetahuan masyarakatnya, kealpalan kemandirian usaha, hingga pada infrastruktur yang kurang memadai yang menyebabkan sulitnya distribusi penjualan/pembelian barang, sehingga menjadi suatu permasalahan yang komplit dan kian merumit. Alhasil, secara keseluruhan kegiatan perekonomian tersendat dan masih jauh dari harapan, walau sekalipun didaerah ini didapati beberapa kreatifitas ekonomi.




Sekilas beginilah wajah pulau Nias, yang digadang-gadang akan menjadi sebuah provinsi baru, yang tentunya jika hal tersebut terwujud maka akan terjadi perbaikan literatur mengenai jumlah provinsi di Indonesia. Suatu cita-cita mulia dan patut untuk didukung sepenuhnya.Namun disisi lain, beberapa pertanyaan muncul, akankah hal tersebut dapat dicapai?, Sudah pantaskan pulau nias menjadi sebuah provinsibaru dengan kondisi seperti diatas?, Saya kira, pertanyaan-pertanyaan ini harusnya disikapi secara serius. Perlu adanya kajian yang lebih mendalam mengenai hal tersebut. Memang, alangkah baiknya jika kita harus berbenah sejenak, memperbaiki kondisi yang carut-marut ini, menggali pontensi yang ada sembari mencari pemimpin yang mampu mengkoordinasi dan menjadi panutan menuju pada kemajuan yang merata disegala sektor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar